Sabtu, 09 Februari 2008

Keledai Atau Kambing

Tanpa pikir panjang Soeb memutuskan untuk menjual keledai kesayangannya. keledai itu merupakan kendaraan Soeb satu-satunya. sebenarnya ia tidak tega untuk menjualnya. Tetapi keluarga Soeb amat membutuhkan uang. Dan Istrinya setuju
Keesokan harinya Soeb membawa keledai ke pasar. Soeb tidak tahu ada sekelompok pencuri yang terdiri dari empat orang telah mengetahui keadaan dan rencana soeb. mereka sepakat akan memperdaya soeb. Rencana  pun mulai mereka susun
Ketika Soeb beristirahat di bawah pohon, salah seseorang mendekat dan berkata........
"Apakah engkau akan menjual kambingmu?"
Tentu saja Soeb terperanjat mendengar pertanyaan yang begitu tiba-tiba
"Ini bukan kambing." kata soeb
"kalau bukan kambing, lalu apa?" tanya pencuri itu selanjutnya.
"keledai." kata soeb
"kalau engkau yakin itu keledai, jual saja ke pasar dan tanyakan pada mereka" kata komplotan pencuri itu sambil berlalu. Soeb tidak terpengaruh. kemudian ia meneruskan perjalanannya.
ketika Soeb sedang menunggang keledai, pencuri kedua menghampirinya dan berkata. "Mengapa kau menunggang kambing"
"ini bukan kambing tapi keledai"
"kalau itu keledai aku tidak bertanya seperti itu, dasar orang aneh. kambing kok dikatakan keledai"
"kalau ini kambing aku tidak akan menungganginya" jawab soeb tanpa ragu.
"kalau engkau tidak percaya, pergilah ke pasar dan tanyakan pada orang-orang disana" kata pencuri kedua sambil berlalu
Soeb belum terpengaruh dan ia tetap berjalan menuju pasar
pencuri ketiga datang menghampiri soeb, "hai soeb akan kau bawa ke mana kambing itu?"
kali ini soeb tidak segera menjawab. ia mulai ragu, sudah tiga orang mengatakan kalau hewan yang dibawanya adalah kambing
pencuri ketiga tidak menyia-nyiakan kesempatan. ia makin merecoki otak soeb, "Sudahlah, biarpun kau bersikeras hewan itu adalah keledai nyatanya itu adalh kambing, kambing ..... kambing......!!!!
soeb berhenti sejenak untuk beristirahat di bawah pohon. pencuri keempat melaksanakan strategi busuknya. ia duduk disamping soeb dan mengajak soeb berbincang-bincang
"Ahaa, bagus sekali kambingmu ini...!" pencuri keempat membuka percakapan
"kau juga yakin ini kambing?" tanya soeb
"Lho? ya jelas sekali kalau hewan ini adalah kambing.kalau boleh aku ingin membelinya"
"Berapa kau mau membayarnya?"
"Tiga Dirham"
Soeb setuju, setelah menerima uang dari pencuri keempat kemudian soeb langsung pulang. setiba dirumah soeb dimarahi istrinya.
"jadi keledai itu hanya engkau jual tiga dirham lantaran mereka mengatakan bahwa keledai itu kambing?" soeb tidak bisa menjawab. ia hanya mendengarkan ocehan istrinya dengan setia sambil menahan rasa dongkol. kini ia baru menyadari kalau sudah diperdayai oleh komplotan pencuri yang menggoyahkan akal sehatnya
Soeb merencakanan sesuatu. Ia pergi ke hutan mencari sebatang kayu untuk dijadikan sebuah tongkat yang nantinya menghasilkakn uang. rencana soeb ternyata berjalan lancar. hampir semua orang membicarakan keajaiban tongkat soeb. Berita ini juga terdengar oleh para pencuri yang telah menipu soeb. mereka langsung tertarik. Bahkan mereka melihat sendiri ketika soeb membeli barang atau makan tanpa membayar tetapi hanya dengan mengacungkan tongkatnya. mereka akan kaya karena hanya dnegan mengacungkan tongkat itu mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan
Akhirnya mereka mendekati seob dan berkata, "Apakah tongkatmu akan dijual?"
"Tidak." jawab soeb dengan cuek
"Tetapi kami bersedia membeli dengan harga yang amat tinggi" kata mereka
"Berapa? Kata soeb pura-pura merasa tertarik "Seratus  dinar uang emas" kata mereka tanpa ragu-ragu
"Tetapi tongkat ini adalah tongkat wasiat satu-satunya yang aku miliki." kata Soeb sambil tetap berpura-pura tidak ingin menjual tongkatnya
"Dengan uang seratus dinar engkau sudah bisa hidup enak." kata mereka makin penasaran
soeb diam beberapa sepertinya merasa keberatan sekali
"Baiklah kalau begitu" kata soeb kemudian sambil menyerahkan tongkatnya.
setelah menerima seratus dinar uang emas Soeb segera melesat pulang. Para pencuri itu segera mencari warung terdekat untuk membuktikan keajaiban tongkat yang baru mereka beli. seusai makan mereka mengacungkan tongkat itu kepada pemilik kedai. Tentu saja pemilik kedai marah.
"Apa maksudmu mengacungkan tongkat itu padaku?"
"Bukankan soeb juga mengacungkan tongkat ini dan engkau membebaskannya?" tanya para pencuri itu

"Benar! Tetapi engkau harus tahu bahwa abu nawas menitipkan sejumlah uang kepadaku sebelum makan disini!"
"Gila!Ternyata kita tidak mendapat keuntungan sama sekali menipu soeb. kita malah rugi besar!" umpat para pencuri dengan rasa dongkol.

Story

ku punya kisah dalam hidupku yang dalam artinya itu sebagai mana manusia biasa yang ada dan mengenal arti cinta sejati
tapi cinta itu telah pergi
ku mengenal dia sebut saja Rahma yang ada selalu dalam hati kurang lebih 4 tahun
kita selalu menghadapi susah senang dalam kehidupan sejati para mahasiswa
dalam dukaku ada dirinya yang selalu menemaniku, dengan senyum dan pengertiannya. kami putus karena dia ditunangkan dengan orang lain
............................ketika kutulis ini berat diriku untuk tidak mengatakan aku cinta dia, sampai saat ini dan selamanya
walau ku tahu dia udah menikah dengan orang yang lebih baik dariku tapi sampai sekarang ku tidak rela
............................ ntah
mungkin ini hidupku
Apakah Cinta itu ada
Apakah memang ada?

Jumat, 08 Februari 2008

Antara manusia dan hidup
antara jiwa dan raga
antara asa dan rasa
Antara cinta dan karunia
antara suka dan duka
antara hitam dan putih
apakah
apakah itu semua
apakah memang ada manusia
kenapa dengan aku
kenapa dengan dia
apakah hidup permainan
apakah itu hidup?